Setidaknya sekali seumur hidup, sempatkanlah untuk mendngarkan dengan segala kerendahan hati ceramah yang disampaikan oleh Ust. Chalid Basalam ini, siapa tahu kita mendapatkan ketetapan hati untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Tulisan ini lebih ditujukan kepada Saudaraku teman Ahok yang bergama Islam, atau mereka yang dalam Pilkada DKI beberapa hari yang lalu terlanjur memilih Ahok. Dan juga ditujukan kepada pihak yang telah menganjurkan untuk memilih Ahok dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernyr DKI. Atau pihak lain yang sempat tak sependapat dengan beberapa ayat Al-Quran yang melarang memilih orang kafir untuk menjadi pimpinan sementara ada calon lainnya yang Muslim.
Ayat ayat yang melarang memilih orang kafir sebagai pimpinan sementara calon yang muslim ada, kesemuanya jelas dan tidak membutuhkan penafsiran, baca saja terjemahannya kita sudah mengerti apa maksudnya. Mereka yang mengatakan tidak boleh atau haram memilih pemimpin kafir dan meninggalkan orang Islam, bicara dengan mudah dan lurus, sementara pihak yang membolehkan memilih pemimpin kafir, walaupun dengan surat dan ayat yang sama, tetapi mereka dengan susah payah, yang terjemahan dibolak balik dan ditafsir tafsir sekehendak hati. Silakan baca lagi youtube mereka.
Pilihlah waktu yang paling, yang dapat membuat anda berfikir jujur, evaluasilah ketika anda memilih atau menganjurkan orang untuk memilih Ahok, apakah anda memiliki alasan theologis, sesuai dengan aqidah keagaan Islam, atau anda hanya memiliki alasan dan pertimbangan politis semata seperti demi Pancasila, UUD 1945, NKRI yang lazim diungkap para politisi, atau ditambah lagi dengan alasan keagamaan yang dicari cari, atau alasan keagamaan apa adanya.
Terkait kewajiban memilih pimpinan Muslim, itu asemua jelas terjemahannya dan tak perlu menggunakan penafsiran, tetapi ada satu dua ulama yang mencoba menterjemahkannya dengan versi lain yang kalkulasinya adalah boleh dan bahkan dianjurkan memilih orang kafir menjadi pemimpin. Pertimbangkanlah hal ini sejujur mungkin disaaat hati sedang lapang. Lalu simpulkan sendiri, apakah kita telah melawan al-Quran atau melaksanakan printah ajaran al-Quran.
Bila ternyata anda merasa telah melawan atau bertentangan dengan ajaran agama, maka bersegeralah melakukan taubatan nasuha, manakala anda belum tahu melaksanakan taubatan nasuha, maka tanyakanlah kepada mereka yang paham bagaimana cara bertaubat itu. Sebagai perbandingan bahwa Nabi Muhammad bertaubat setiap saat, maka bandingkanlah, apakah anda termasuk diantara orang orang tang tidak mau bertaubat, dan merasa benar dengan apa yang telah kita lakukan.